Monday, May 12, 2014

PERBEDAAN ANTARA GRUP DAN TEAM

Bekerja dalam grup adalah kegiatan interaksi dengan berbagai informasi antar anggota dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota grup untuk bekerja sesuai dengan area kewajibannya, sedangkan bekerja dalam tim adalah sekumpulan individu yang memberikan pengaruh terhadap pekerjaan,yang akan lebih baik jika dibandingkan dengan dikerjakan secara individual

Tipe-tipe team
1.      Problem solving teams,  para anggota saling berbagi ide dan menyarankan bagaimana suatu proses pekerjaan dan metode untuk meningkatkan pekerjaan tersebut.
2.      Self managed work teams, adalah kelompok dari pekerja(biasanya terdiri dari 10-15 orang) yang melakukan pekerjaan yang mempunyai kaitan yang erat antara pekerjaan satu dengan pekerjaan yang lain dan tanggung jawab ke supervisor mereka masing-masing
3.      Cross functional teams, adalah pekerja dengan level hierarki yangs sama tetapi berada di area kerja yang berbeda  bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas
4.      Virtual teams, dimana mereka menggunakan teknologi computer untuk menyatukan perbedaan antar anggota dan mencapai tujuan bersama .


CREATING EFFECTIVE TEAMS
1)      CONTEXT
A.    Adequate resources,semua anggota team menyadari adanya sumber daya yang berasal dari luar grup yang menopang mereka.
B.     Leadership and structure,sebuah team tidak akan berfungsi dengan baik jika mereka tidak setuju dengan pembagian mengenai pembagian tugas para anggota team. Leadership sangat di perlukan dalam multi-team systems dimana team berbeda mengkoordinasikan usaha mereka untuk menghasilkanhasil yang diinginkan.
C.     Climate of trust,anggota dari sebuah team yang efektif akan saling mempercayai satu sama lain
D.    Performance evaluation and reward systems, evaluasi kinerja individu dapat meningkatkan kinerja team.mengevaluasi dan memberikan penghargaan pekerja atas kontribusi individual mereka
2. TEAM COMPOSITION
A.    Abilities of members, kinerja team tergantung pada pengetahuan, skill, dan keahlian member individu.
B.     Personality of members, sebuah team yang berkomunikasi secara terbuka dengan baik dengan satu dan yang lain dapat memberikan ide yang lebih banyak yang akan membuat anggota team menjadi lebih kreatif dan inovatif.
C.     Allocation of roles, team mempunyai kebutuhan yang berbeda dan para anggotanya harus dipilih untuk memastikan bahwa segala peran dalam team terisi.
D.    Komunikasi yang efektif.
Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-anggota tim. Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin semua anggota tim tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, jangan berasumsi,
E.      Resolusi Konflik
Peace is not the absence of conflict, but the presence of justice. Ini merupakan pendapat Martin Luther King. Rasanya hal ini berlaku pula pada pencapaian sebuah tujuan. Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Tetapi konflik ini tidak harus menjadi sumber kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini yang dapat dikelola dengan baik
F.      Shared power.
 tiap anggota tim perlu diberikan kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”, menunjukkan ”kekuasaannya” di bidang yang menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga mereka merasa ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan tercapainya tujuan bersama.
G.    Keahlian.
 Anggota tim dengan keahlian yang berbeda juga bisa saling memperluas perspektif and memperkaya keahlian masing-masing Apresiasi.
H.    Evaluasi.
 Evaluasi yang dilakukan secara periodik selama proses pencapaian tujuan masih berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki. Evaluasi juga bisa dilakukan tidak sekadar untuk koreksi, tetapi untuk mencari cara yang lebih baik.

Komponen penting untuk menciptakan tim yang efektif dapat digolongkan dalam empat kategori umum :

1.  Rancangan pekerjaan
 Rancangan kerja ini menggambarkan motivasi karena  meningkatkan rasa tanggung jawab anggota dan pemilik pada pekerjaan dan karena membuat pekerjaan  lebih menarik untuk dikerjakan.

2. Komposisi
Kategori ini  memasukkan variabel yang terkait bagaimana tim dapat dibentuk menjadi staf. Komposisi tim yang efektif terdiri dari :
- Kemampuan anggota
Untuk bekerja dengan efektif, suatu tim menuntut tiga tipe keterampilan yang berbeda. 1. keahlian teknis. 2. keterampilan pemecah masalah dan pengambilan  keputusan , membangkitkan alternatif , mengevaluasi alternatif, dan membuat pilihan yang kompeten. 3.  keterampilan mendengarkan dengan baik, umpan balik, penyelesaian konflik, dan keterampilan antar pribadi lain

- Personalitas
Personalitas mempengaruhi individu dalam perilaku. Macam-macam karakter personal dalam tim akan mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan.

- Mengalokasikan peran dan menggalakkan keanekaragaman

Tim yang berkinerja tinggi benar-benar mencocokkan orang dengan berbagai peran. Terdapat sembilan peran potensial dalam tim yaitu ; penghubung, pencipta, promosi, penaksir, pengorganisasi, penghasil, pengontrol, pemelihara, dan penasehat.

- Ukuran Tim kerja
 dalam merancang tim yang efektif, para manajer harus menjaga agar anggotanya berkisar antara 5 sampai 12 orang.

- Kefleksibelan anggota
Tim menciptakan kefleksibelan individual, memiliki anggota yang dapat menyelesaikan tugas yang lainnya.

- Pilhan anggota
 berikan pilihan, beberapa pekerja akan menyeleksi secara sendirinya keluar dari parstisipasi tim.

3. Konteks
Ada tiga faktor kontekstual dalam kinerja tim yang efektif yaitu:
- Sumber daya memadai
Tim yang efektif memiliki sumber daya yang memadai untuk melaksanakan semua pekerjaan dalam mencapai tujuan.
- Kepemimpinan dan struktur
Anggota tim harus sependapat mengenai siapa melakukan apa dan memastikan bahwa semua anggota menyumbang secara sama dalam berbagi beban kerja.
- Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar
 manajemen hendaknya mempertimbangkan penilaian berdasarkan kelompok, berbagi laba, berbagi hasil, insentif kelompok kecil, dan modifikasi-modifikasi sistem lain yang memperkuat upaya dan komitmen tim.

4. Proses
Hal lain yang berkaitan dengan keefektifan tim adalah variabel proses. Pada  komponen ini hal-hal yang terkait adalah :
- Tujuan bersama
Tim yang efektif mempunyai tujuan bersama  dan sangat berarti dan memberikan pengarahan, momentum dan komitmen untuk anggota sebagai suatu visi.
- Menegakkan tujuan spesifik
Tim yang sukses menerjemahkan tujuan bersama mereka menjadi tujuan kinerja yang realistis, dapat diukur dan spesifik. Tujuan membimbing individu ke kinerja yang lebih tinggi, juga memberi energi kepada tim.
-Kekuatan tim
Keefektifan tim mempunyai kepercayaan tersendiri, mereka percaya mereka dapat sukses. Kita menyebutnya kekuatan tim.
-Tingkat konflik
Konflik dalam tim tidak selalu merupakan hal yang buruk. Konflik tugas dalam tim wajar terjadi, karena mendorong perbaikan dan pilihan secara kritis masalah


E. Mengubah individu menjadi pemain tim

a. Tantangan

   Tantangan menciptakan pemain tim akan paling besar jika ; budaya nasional sangat individualistik dan tim itu akan dimasukkan ke dalam suatu organisasi yang mapan yang secara historis menghargai prestasi individual.

b. Membentuk pemain tim

Berikut ini beberapa cara  yang dapat  dilakukan untuk mengubah individu menjadi pemain tim :
1. Seleksi
Beberapa orang telah memiliki keterampilan antar pribadi untuk menjadi pemain tim yang  efektif. Ketika mempekerjakan anggota tim, disamping keterampilan teknis yang diperlukan untuk mengisi pekerjaan itu, harus dipastikan pula bahwa calon dapat memenuhi peran tim. Banyak calon yang melamar pekerjaan tidak mempunyai keterampilan tim. Bila menghadapi calon semacam ini, pada dasarnya para  manajer atau pimpinan mempunyai tiga pilihan :
-Calon dapat menjalani pelatihan untuk membuat mereka menjadi pemain tim.
-Mentransfer individu itu ke unit lain didalam organisasi tanpa tim.
-Tidak mempekerjakan calon itu.
2. Pelatihan
Sebagian besar orang yang dibesarkan pada lingkungan yang mementingkan prestasi individual dapat dilatih untuk menjadi pemaian tim.
3. Ganjaran
Sistem ganjaran perlu diperbaiki untuk mendorong upaya kooperatif bukannya kompetitif. Promosi, kenaikan upah dan bentuk-bentuk pengakuan lain hendaknya diberikan kepada individu untuk keefektifan mereka sebagai seorang anggota tim yang kolaboratif.

No comments:

Post a Comment