Sunday, March 30, 2014

Chapter 7 & 8 : Motivation Concepts

Hai bloggers, kali ini kita akan membahas tentang motivasi. Apa sih motivasi itu? Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha individu dalam mencapai tujuannya. Ada 3 kata kunci untuk menjelaskan makna motivasi:
1.Intensity       : menjelaskan mengenai seberapa keras seseorang berusaha
2.Direction      : menjelaskan mengenai tujuan perusahaan yang didorong oleh kerja keras         orang tersebut
3.Persistence   : menjelaskan bahwa orang yang termotivasi akan lebih lama tinggal dalam suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan mereka.

Selain motivasi, manusia memerlukan beberapa kebutuhan lain dalam hidupnya yang di ungkapkan oleh Abraham Maslow, CEKIDOT!

1.Physiological            : mencakup rasa lapar,haus & kebutuhan psikologi lainnya
2.Safety                       : kebutuhan akan keamanan & perlindungan dari bahaya fisik & mental
3.Social                       : kasih sayang,rasa memiliki,penerimaan & persahabatan
4.Esteem                     : a.Internal    : harga diri,otonomi & prestasi
                                       b.Eksternal : status,pengakuan & perhatian
5.Self-Actualization    : tentang apa yang kita mampu lakukan (bertumbuh, mencapai potensi      kita & pemenuhan diri)

Maslow kemudian membagi teori-teori tersebut menjadi :
1.Higher-Order Needs            : dapat dipenuhi secara manual (social,esteem & self-actualization)
2.Lower-Order Needs : dapat dipenuhi melalui hal-hal tertentu (jabatan,membayar pajak,kontrak kerja) (physiological & safety)

kemudian ada anggapan lain, yaitu teori X dan Y :
Theory X : manager percaya bahwa karyawan tidak menyukai pekerjaan & karena itu mereka harus di arahkan atau bahkan di paksa untuk melakukannya

Theory Y : manager menganggap bahwa karyawan dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang alami seperti beristirahat atau bermain dan oleh karena itu mereka dapat belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab dari pekerjaan tersebut

Menurut Frederick Herzberg motivasi disebut hygiene theory, yaitu percaya bahwa hubungan individu bekerja adalah hubungan dasar dan sikapnya sangat menentukan keberhasilan ataupun kegagalan dari pekerjaan. (kepuasan/ketidakpuasan)

Jika dilihat dari pandangan McCelland’s , teori kebutuhan manusia dibagi jadi 3:
1.Need for Achievment (nAch) : dorongan untuk lebih unggul,mencapai hubungan kerja yang            baik,berusaha untuk berhasil
2.Need for Power (nPow)          : kebutuhan untuk membuat seseorang berperilaku secara selayaknya/sesuai keinginannya
3.Need for Affiliation (nAff)  : keinginan untuk membangun hubungan antar pribadi dengan orang lain

Lalu kita bahas mengenai  teori self-determination, self-determination menjelaskan bahwa seseorang akan lebih memilih untuk merasa bahwa mereka memiliki kendali atas tindakan mereka karena merupakan kewajiban. Ada juga yang disebut teori goal setting yang berarti tujuan spesifik & kompleks ditambah dengan umpan balik akan menghasilkan kinerja baik. Kemudian teori self – efficacy, yang berarti kepercayaan individu bahwa dia mampu melakukan pekerjaan yang dia lakukan.
Seorang peneliti bernama Albert Bandura menyatakan bahwa ada 4 cara agar self - efficacy dapat berkembang :
1.Enactive Mastery : kepercayaan diri bahwa ia mampu mengerjakan suatu pekerjaan tertentu disebabkan adanya pengalaman akan keberhasilan pekerjaan di masa lalu
2.Vicarious Modeling : merasa bahwa dirinya mampu mengerjakan pekerjaan tersebut karena telah melihat orang lain mampu mengerjakan pekerjaan tersebut
3.Verbal Persuassion : timbulnya rasa percaya diri disebabkan oleh perkataan seseorang yang mengatakan bahwa dirinya mampu mengerjakan pekerjaan tersebut
4.Arousal : keinginan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut

Yang keempat adalah teori reinforcement, yang menyatakan bahwa perilaku manusia adalah hasil dari pengalaman masa lalunya. Lalu teori equity/organizational justice yaitu teori yang mengatakan bahwa individu membandingkan input dengan outcome pekerjaan mereka, kemudian dibandingkan dengan orang lain.
Ada empat perbandingan rujukan dalam pemilihan untuk kompleksitas Equity Theory :
1.Self-inside : pengalaman seorang karyawan dalam posisi yang berbeda dalam organisasinya saat ini
2.Self-outside : pengalaman seorang karyawan diluar organisasinya saat ini
3.Other-inside : individu lain atau kelompok individu dalam organisasi karyawan
4.Other-outside : individu lain atau kelompok individu diluar organisasi karyawan

Ada pula dampak pada karyawan yang merasakan ketidakadilan, diantaranya:
 1.Mengubah input (mengerahkan usaha kurang jika bayarannya kurang,lebih jika bayarannya lebih)
2.Mengubah outcome (pekerja meminta bayaran lebih dengan memproduksi barang dengan jumlah besar namun kualitas yang rendah)
3.Memutarbalikkan persepsi diri sendiri
4.Memutarbalikkan persepsi orang lain
5.Memilih referensi yang berbeda
6.Meninggalkan pekerjaan

Kita lihat Model of Organizational Justice, diantaranya:
1.Distributive Justice : keadilan yang dirasakan dari hasil
2.Procedural Justice : keadilan yang dirasakan dari proses yang digunakan untuk menentukan hasil
3.Interactional Justice : di mana seseorang akan diperlakukan secara bermartabat & hormat

Dan yang terakhir ada teori expectancy, yang berarti kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan akan diikuti oleh hasil yang diharapkan.

Teori ini terfokuskan pada 3 hubungan,yaitu
1.Effort-performance relationship : probabilitas yang dirasakan oleh individu yang mengerahkan sejumlah usaha yang akan mengakibatkan kinerja meningkat
2.Performance-reward relationship : sejauh mana individu percaya bahwa melakukan kinerja pada level tertentu akan menyebabkan pencapaian hasil yang diinginkan
3.Reward-personal goals relationship : sejauh mana penghargaan organisasi memuaskan tujuan pribadi seseorang

NAH, itu tadi yang kita bahas hari ini, see yahh di topik-topik lainnya bloggers J

No comments:

Post a Comment