Monday, March 17, 2014

Chapter 3: Values, attitude, and job satisfaction

Values, attitude, job satisfaction


Nilai merupakan keyakinan dasar

Nilai memiliki 2 atribut yaitu konten dan intensitas.
Konten adalah modus perilaku atau keadaan
Intensitas menentukan betapa pentingnya.

Milton Rokeach menciptakan Rokeach Value Survey (RVS) yang terdiri dari 2 nilai yauti nilai terminal dan nilai instrumental
nilai terminal merujuk pada tujuan yang diinginkan dan bersifat abstrak
nilai instrumental mengacu pada cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan nilai terminal
contoh: jika seseorang ingin memperolah nilai terminal berupa keberhasilan ekonomi maka nilai instrumental yang digunakan adalah pengembangan diri dan disiplin.

Framework
Hofstede framework
·         Power distance: menggambarkan sejauh mana orang-orang di negara menerima bahwa kekuasaan dalam lembaga-lembaga dan organisasi didistribusikan
Contoh: jika power distance tinggi berarti ada kesenjangan besar kekuasaan yang menghambat kasta mobilitas ke atas. Jika power distance rendah masyarakat lebih menekankan kesetaraan dan kesempatan
·         Individualisme vs kolektivisme: Individualisme adalah sejauh mana orang-orang lebih suka bertindak sebagai individu, bukan sebagai anggota kelompok dan percaya pada hak-hak individu di atas segalanya. Kolektivisme menekankan kerangka sosial di mana orang mengharapkan orang lain dalam kelompok mereka
Contoh: di negara yang tingkat persaingan tinggi membuat orang menjadi lebih individualisme dan di negara yang makmur orang menjadi lenih kolektif
·         Masculinity versus femininity
Contoh: maskulinitas yang tinggi menunjukkan budaya memiliki peran yang terpisah untuk pria dan wanita, dengan laki-laki mendominasi masyarakat. Feminitas yang tinggi berarti memperlakukan perempuan sederajat laki-laki
·         Uncertainty avoidance
Contoh: orang-orang yang memiliki uncertainty avoidance tinggi memiliki tingkat kecemasan lebih tentang ketidakpastian dan ambiguitas dan menggunakan hukum dan kontrol untuk mengurangi ketidakpastian. orang-orang yang memiliki uncertainty avoidance rendah lebih menerima ambiguitas, kurang berorientasi aturan, mengambil lebih banyak risiko, dan lebih mudah menerima perubahan
·         Long-term versus short-term orientation
Contoh: dalam budaya dengan orientasi jangka panjang orang melihat ke masa depan, ketekunan, dan tradisi. Dalam orientasi jangka pendek, orang menghargai di sini dan sekarang, mereka menerima perubahan lebih mudah

The Global framework
·         Assertiveness
·         Future orientation
·         Gender differentation
·         Uncertainty avoidance
·         Power distance
·         Individualism/collectivism
·         In group collectivism
·         Performance orientation
·         Humane orientation




Attitudes
Komponen
Kognitif : kepercayaan
Afektif : emosional
Perilaku : kemauan

Jenis sikap
Job satisfaction : Perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang dihasilkan dari
evaluasi karakteristiknya

Job involvement : Tingkat dimana seseorang mengidentifikasi dengan pekerjaan, aktif
berpartisipasi di dalamnya, dan menganggap kinerja penting untuk harga diri

Organizational commitment : sejauh mana seorang karyawan mengidentifikasi dengan organisasi tertentu dan tujuan dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.

Teori sikap :

Cognitive dissonance : ketidakcocokan antara 2 atau lebih sikap

Teori cognitive dissonance dikemukakan oleh Leon Festinger di akhir tahun 1950 an.

Self Perception theory : sikap digunakan setelah fakta untuk membuat suatu tindakan yang telah dilakukan menjadi masuk akal.

Dampak ketidakcocokan :




EXIT
VOICE
NEGLECT
LOYALTY

                                  


Exit : Respon keluar mengarahkan perilaku ke arah meninggalkan organisasi,
          termasuk mencari posisi baru serta mengundurkan diri

Voice : Respon suara termasuk aktif dan konstruktif mencoba untuk memperbaiki kondisi, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan melakukan beberapa bentuk kegiatan serikat.

Neglect : Respon mengabaikan pasif memungkinkan kondisi memburuk dan termasuk ketidakhadiran kronis atau keterlambatan, upaya berkurang, dan peningkatan tingkat kesalahan.



Loyalty : Respon loyalitas berarti pasif tetapi optimis menunggu untuk kondisi membaik, termasuk berbicara untuk organisasi dalam menghadapi kritik eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen untuk melakukan hal yang benar.

No comments:

Post a Comment